Matematika Sarang Lebah
Anis Mulyani
152151122- C
IPK : 3,44
085860833589
P
|
ernahkah kamu memerhatikan
bentuk sarang lebah? struktur sarang lebah yang berbentuk heksagonal begitu terstruktur
secara rapi Bahkan manusia tidak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tanpa
perhitungan geometris yang rumit akan tetapi lebah melakukannya dengan sangat
mudah.
padahal lebah belum mempelajari teori tessellations. Namun, beberapa pola perilaku
mereka dapat dijelaskan secara matematis.
Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika
membangun sarang. Mereka memulai membangun sel-sel tempat penyimpanan madu dari
sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya mereka bertemu di tengah.
Setelah pekerjaan usai, tidak nampak adanya ketidakserasian ataupun tambal
sulam pada sel-sel tersebut.
Struktur sarang lebah
Struktur paling mencolok
dalam desain sarang lebah adalah bentuk tiga belah ketupat sama sisi di bagian
bawah sel heksagonal. Setiap sel dirancang sedemikian rupa agar dapat
dihubungkan dengan tiga sel di sisi yang berlawanan. Struktur saling
berhubungan ini memberikan ketahanan sarang lebah yang maksimal. Sama seperti
dua besi baja di hubungkan dengan cara dilas satu sama lain.
Para ilmuwan meneliti
struktur sempurna sarang lebah ini memiliki perhitungan matematis mengagumkan
yang dilakukan sedemikian rupa dan sangat kompleks. Ini adalah desain yang
membutuhkan kejelian matematika paling rumit. Lebah menghitung besar sudut antara rongga satu dengan lainnya pada saat
membangun rumahnya. Suatu rongga dengan rongga di belakangnya selalu dibangun
dengan kemiringan tiga belas derajat dari bidang datar. Dengan begitu, kedua
sisi rongga berada pada posisi miring ke atas. Kemiringan ini mencegah madu
agar tidak mengalir keluar dan tumpah.
Lalu kenapa bentuk
hexagonal yang dipilih oleh lebah?
Lebah hidup berkoloni, sehingga membutuhkan sarang yang memuat
banyak ruang, selain juga untuk menyimpan madunya. Bentuk segi enam dapat
membentuk pola yang dapat disusun dengan saling menempelkan antar sisinya
sehingga tidak menciptakan ruang sisa yang terbuang. Tidak seperti lingkaran
atau segi lima misalnya yang tidak dapat disusun satu sama lain.
Lalu kenapa tidak segi empat atau
segi tiga?
Pola segi empat dan segi tiga memang dapat disusun, tetapi bentuk penampang lebah adalah lingkaran, sehingga jika digunakan bentuk segi empat atau segi tiga untuk dimasuki lebah, maka akan banyak ruang yang terbuang di dalam rongga sarang tersebut. Maka solusi paling efektif dan efisien adalah menggunakan pola bentuk dengan jumlah sisi terbanyak yang dapat disusun. Dan bentuk ini adalah segi enam.
Para ahli matematika menyebutkan untuk mendapatkan kapasitas ruang yang maksimal, penggunaan dinding berbentuk heksagonal ini meminimalkan jumlah bahan bangunan, karena memiliki keliling paling kecil dalam kapasitas yang sama. Singkatnya, suatu kantung heksagonal adalah bentuk terbaik untuk memperoleh kapasitas simpan terbesar, dengan bahan baku lilin dalam jumlah paling sedikit.
Pola segi empat dan segi tiga memang dapat disusun, tetapi bentuk penampang lebah adalah lingkaran, sehingga jika digunakan bentuk segi empat atau segi tiga untuk dimasuki lebah, maka akan banyak ruang yang terbuang di dalam rongga sarang tersebut. Maka solusi paling efektif dan efisien adalah menggunakan pola bentuk dengan jumlah sisi terbanyak yang dapat disusun. Dan bentuk ini adalah segi enam.
Para ahli matematika menyebutkan untuk mendapatkan kapasitas ruang yang maksimal, penggunaan dinding berbentuk heksagonal ini meminimalkan jumlah bahan bangunan, karena memiliki keliling paling kecil dalam kapasitas yang sama. Singkatnya, suatu kantung heksagonal adalah bentuk terbaik untuk memperoleh kapasitas simpan terbesar, dengan bahan baku lilin dalam jumlah paling sedikit.
Perhatikan tabel dibawah ini
Pengukuran
|
Konstan
pengukuran
|
Persegi
|
Segitiga
|
Heksagonal
|
|
Luas
dan keliling
|
L
= s2
K
= 4 x s
|
L
=
K
= 3S
|
L = 1/2a(6s) = 1/2a.K
K = 6 x s
|
||
Luas
|
Luasnya
konstan dan akan menjadi sekitar 36
|
Sisi
= 6
L
= 6 x 6 = 36
|
Sisi=
9
L
= 1/2 x 9 x 7,79 = 35,05
|
Sisi=
3,6
luas
= 1/2 x 3,2 x 21,6 = 36
|
|
Keliling
|
Sisi
= 6
K
= 4 x 6 = 24
|
Sisi
= 9
K
= 3 x 9 = 27
|
Sisi
= 3,6
K=6
x 3,6=21,6
|
Jika
luas yang sama dan kita membandingkan keliling segi enam memiliki keliling paling kecil.
|
|
Area
|
Sisi
= 3
L
= 3 x 3 = 9
|
Sisi
= 4
L
= 1/2 x 4 x 2
|
Sisi=
4
L
= 1/2 x 1
|
Jika
keliling yang sama dan kita bandingkan luas, segi enam memiliki daerah terbesar
|
|
Keliling
|
Kelilingnya
konstant dan akan menjadi sekitar 12
|
Sisi
= 3
K
= 4 x 3 = 12
|
Sisi
= 4
K
= 3 x 4 =12
|
Sisi
= 4
L
= 6 x 4 =12
|
Dinding sarang
lebah terdiri dari sel-sel yang 1/80 inci tebal, namun dapat mendukung 30 kali
berat badan mereka sendiri. Sebuah sarang lebah dari 14,5 x 8.8 dapat menyimpan
lebih dari lima pon madu. Itu juga menjelaskan mengapa mereka begitu berat.
Lebah menciptakan prisma heksagonal dalam tiga bagian belah ketupat, dan
dinding bertemu sel tepat pada sudut 120 derajat.
Fraktal Sarang Lebah
Fraktal Sarang Lebah
1.
Sisi
a. Menentukan
pola Un
U1 =
6
U2 =
24
U3 =
42
U4 =
60
Maka pola
untuk deret tersebut dengan a = 6 dan b
= 18
Un =
a + (n - 1)b
= 6 + (n - 1)18
= 6 + 18n – 18
= 18n – 12
Pembuktian :
Un = 18n – 12
|
·
U1 = 18(1) – 12 = 6 (terbukti)
·
U2 = 18(2) – 12 = 24 (terbukti)
·
U3 = 18(3) – 12 = 42 (terbukti)
·
U4 = 18(4) – 12 = 60 (terbukti)
b. Menentukan
pola Sn
Sn =
(a + Un
)
=
( 6 +
18n – 12)
=
( 18n –
6)
= 9 n2 – 3n
Pembuktian :
Sn
= 9 n2 – 3n
|
·
S1 = U1
9 (1)2 – 3(1) = 6
6 = 6 (Terbukti)
·
S2 = U1 + U2
9 (2)2 – 3(2) = 6 + 24
30 = 30 (Terbukti)
·
S3 = U1 + U2 + U3
9 (3)2 – 3(3) = 6 + 24 + 42
72 = 72 (Terbukti)
·
S4 = U1 + U2 + U3
+ U4
9 (4)2 – 3(4) = 6 + 24 + 42 + 60
132 = 132 (Terbukti)
2.
Keliling
Mencari keliling heksagonal sarang lebah sesuai
dengan urutan deretnya.
a. Menentukan
pola Un
U1 =
6s
U2 =
18s
U3 =
30s
U4 = 42s
Maka pola
untuk deret tersebut dengan a = 6s dan b
= 12s
Un =
a + (n - 1)b
= 6s + (n – 1)
12s
= 6s + (12.s.n) – 12s
=(12.s.n) – 6s
b. Menentukan
pola Sn
Sn =
(a + Un
)
=
( 6s +
12.s.n – 6s)
=
(12.s.n)
= 6.s.n2
3.
Luas
Rumus luas heksagonal secara umum yaitu :
L =
. t .
(6s)
=
.(
. s ) .
(k)
=
. k . s
a.
Menentukan pola Un
Maka untuk mendapat rumus Un dari
luas dapat dicari dengan hubungan antara rumus heksagonal secara umum dengan
keliling.
Un =
.s.Un(k)
=
.s.(12.s.n - 6s)
= 3
s2.n
-
. s2
= 3
s2
( n -
)
b.
Menentukan pola Sn
U1 = a = 3
s2
( 1 -
) =
s2
Sn =
(a + Un
)
=
[
s2+
3
s2
( n -
)]
=
n.s2
[
+ ( n
-
)]
=
n2.s2
=
(n.s)2
keterangan : s = panjang sisi
k = keliling
Un(k) =
Urutan nilai berdasarkan Keliling
Jadi,
alasan lebah menggunakan heksagonal dalam pembuatan sarangannya karena bila
menggunakan pola segi empat dan segi tiga penampang lebah adalah lingkaran,
sehingga jika digunakan bentuk segi empat atau segi tiga untuk dimasuki lebah,
maka akan banyak ruang yang terbuang di dalam rongga sarang tersebut. dan lebah
memilih heksagonal karena mempunyai keliling yang paling minimal dengan luas
yang maksimal.
Daftar Pustaka
Alistair Bird. (2015). Apiological
mathematic. [online] tersedia : http://aperiodical.com/2015/01/apiological-mathematical-speculations- about- bees-part-1-honeycomb-geometry/
[ 8 Mei 2016]
Ardiansyah. (2015). keajaiban
sarang lebah. [online] tersedia: http://www.ardiyans yah.com/2015/05/keajaiban-lebah-madu-hewan-yang.html
[ 25 Mei 2015 ]